5 Fakta Menarik Tentang Masjid Agung Morowali
Sejarah Masjid Agung Kabupaten Morowali bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah untuk memiliki sebuah pusat ibadah dan kegiatan keagamaan Islam yang representatif di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Masjid Agung Morowali didirikan sebagai ikon daerah serta pusat pendidikan dan pembinaan keagamaan yang modern, berbeda dari Masjid Tua Bungku yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Morowali.
Masjid Agung Kabupaten Morowali
-
Pembangunan Masjid Agung Morowali merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk meningkatkan fasilitas keagamaan dan sosial masyarakat, dirancang untuk menampung jamaah dalam jumlah besar serta mengakomodasi beragam kegiatan keagamaan.
-
Proses pembangunannya dilakukan secara bertahap dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat serta pemerintah setempat agar mampu menjadi pusat kegiatan Islam hingga ke tingkat provinsi.
Pembangunan Masjid Agung Kabupaten Morowali dimulai pada tahun 2015 dengan dan direncanakan menggunakan sistem multi years atau bertahap. Masjid ini berdiri di lahan seluas 2 hektar dan digagas sebagai ikon religi serta pusat informasi dan peribadatan untuk masyarakat Morowali.
Rincian Waktu Pembangunan
-
Proses pembangunan dimulai tahun 2015.
-
Pada tahun 2017, progres mencapai sekitar 60% dan ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2017.
-
Anggaran serta desain pembangunan telah diprioritaskan dalam APBD Morowali tahun 2015.
Pada tahun 2025, Masjid Agung Morowali telah digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat seperti penyelenggaraan penyerahan hewan kurban oleh Bupati Morowali bersama Presiden RI, menandakan status aktif fungsional untuk berbagai kegiatan umat Islam di Morowali.
Jadi, pembangunan Masjid Agung Kabupaten Morowali dimulai sejak 2015 dan secara umum sudah selesai dan difungsikan aktif setidaknya dari tahun 2017 sampai saat ini.Masjid Agung Morowali memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi salah satu landmark penting di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
5 Fakta Menarik Tentang Masjid Agung Morowali
-
Arsitektur Megah & Modern Elegan, Hangat, Berjiwa Lokal
Perpaduan garis modern dengan motif lokal dan sentuhan Timur Tengah membuat bangunan ini tampak kontemporer tanpa kehilangan akar budaya. Pencahayaan alami menyapa dari sudut-sudut yang dipikirkan matang, sementara detail ornamen mengajak mata berzikir—indah.
-
Fasilitas Lengkap Nyaman dari Parkir hingga Wudu
Masjid ini tahu bahwa khusyuk butuh ekosistem. Area parkir luas memudahkan keluar-masuk, aula serbaguna menampung hajat mulai dari kajian hingga pelatihan, sementara sarana kebersihan terawat memastikan ibadah terasa nyaman. Dari lansia hingga keluarga muda, semua merasa diperhatikan.
-
Pusat Kegiatan Islam Ilmu Bertumbuh, Silaturahmi Menyatu
Rutin ada pengajian, kelas pendidikan agama, hingga kegiatan sosial. Jadwalnya hidup, materinya relevan. Anak-anak belajar dengan gembira, remaja punya ruang berekspresi positif, orang tua bersua dalam majelis ilmu. Hasilnya? Literasi keislaman naik, rasa kebersamaan makin tebal.
-
Ikon & Simbol Kerukunan Ruang yang Merangkul Semua
Masjid Agung Morowali bukan hanya bangunan—ia simbol persatuan. Agenda penting daerah, perayaan hari besar Islam, hingga kegiatan lintas komunitas kerap berpusat di sini. Kehadiran masjid ini mengirim pesan sederhana namun kuat: kebersamaan adalah jalan tercepat menuju kemajuan.
-
Lokasi Strategis: Di Tengah, Dekat, dan Mudah
Berlokasi di pusat kota, akses ke masjid ini ibarat “dua langkah dari mana saja.” Musafir singgah, warga sekitar berkegiatan, panitia acara efisien logistiknya. Semuanya terbantu oleh satu hal yang sering dilupakan: lokasi yang cerdas.
-
Bahodopi
-
Bumi Raya
-
Bungku Barat
-
Bungku Pesisir
-
Bungku Selatan
-
Bungku Tengah
-
Bungku Timur
-
Menui Kepulauan
-
Wita Ponda
Kabupaten Morowali
-
Kabupaten Morowali luasnya sekitar 3.037 km², dengan jumlah penduduk sekitar 129.814 jiwa.
-
Tiap kecamatan memiliki sejumlah desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing.
-
Kabupaten Morowali dikenal sebagai wilayah penghasil sumber daya alam dan pusat industri pertambangan, serta kerajinan lokal termasuk tembaga dan kuningan.
Jika yang dimaksud adalah kecamatan tertentu di daerah Morowali, mohon diperjelas nama kecamatan agar bisa diberikan detail lebih lanjut seperti nama desa atau kelurahan, data demografi, maupun peluang ekspor produk kerajinan dari wilayah tersebut.